Rabu, Desember 29, 2010

What a friend for?

Selama ini saya selalu bilang ke dunia bahwa saya sangat mencintai teman-teman saya, selama ini saya selalu berikrar bahwa saya tidak akan mencintai pacar saya melebihi cinta saya kepada teman-teman saya. Ternyata ikrar itu bisa menjadi rasa sakit yang teramat. Disaat rasa sayang saya dibalas dengan 'ketidakpeduliaan' disaat rasa yang saya anggap sebagai cinta di anggap sebagai 'tidak penting' membuat saya harus berfikir 2 kali untuk lebih mencintai mereka, teman-teman saya.

Mungkin terdengar naif, tetapi benar, saya sangat menyayangi teman teman saya melebihi pacar saya yang manapun. Saya pernah terjebak disituasi yang membuat saya sempat menjadi gila, yaitu melupakan teman teman saya hanya karena pacar baru. Tetapi itu 2 tahun yang lagi. Saya tidak pernah lagi seperti itu. Dan tidak ingin lagi.

Saya tidak berharap semuanya akan pulih saat ini. Antara saya dan teman-teman saya. Yang saya harap bahwa mereka tahu betapa saya menyayangi mereka. Bukan hanya kemarin, tetapi besok dan seterusnya. Mungkin mulai sekarang kadar rasa sayangnya harus sedikit dikurangi. Saya menyayangi kalian. Selalu.

Senin, Desember 27, 2010

Perbincangan dengan Tuhan.


Aku resah disaat harus melewatkan waktu untuk berbincang dengan Tuhan.
Rasanya seperti ada yang hilang dan aku takut Ia menjauh. Dengan segala kesabarannya Ia terus mendengarkanku. Memberikan banyak solusi dan mengabulkan apa mauku.
Sebenarnya apa alasan yang bisa membuatku berfikir untuk meninggalkanNya. Saat berbicara dengan Tuhan, banyak pertanyaan yang seharusnya bisa kujawab sendiri. Aku hanya ingin bermanja dengan Tuhan yang menyayangiku.

"Tuhan, hari ini aku tidak melakukan hal bermanfaat, aku hanya tidur, mengeluh, makan dan malas-malasan, Tuhan untuk inikah aku hidup?"
Tuhan menjawab dengan lembut,"Tidak sayang, besok lakukanlah yang bermanfaat untuk orang lain, besok tersenyumlah dan buat mereka bahagia. Aku berikan kau umur yang lebih lama agar kau bisa melakukannya."

Besoknya aku terbangun dan memutuskan untuk tersenyum. Semua yang kulihat kusapa dan kusenyumi. Ada yang berbalik tersenyum, ada yang cuma heran, dan ada yang berfikir aku gila atau sedang jatuh cinta.
Kemudian ini saatnya aku berbincang lagi dengan Tuhan.

"Tuhan, hari ini aku sudah tersenyum,entah mengapa aku merasa ada yang tidak juga bahagia melihat senyumku, aku harus apa?"
Tuhan tersenyum dan menjawab, "Tidak apa sayang, tidak semua umatku juga menganggapKu ada, tidak semua menyayangiKu padahal Aku sangat menyayangi mereka, tetapi Aku tetap menunjukkan bahwa Aku ada maka suatu hari mereka akan sadar dengan cinta yang Kuberi"

Aku senang berbincang dengan Tuhan, berbincang denganya adalah Favoritku. Suatu hari, aku melakukan hal yang paling dibenci olehNya. Lalu aku bertanya saat berbincang denganNya.

"Tuhan, maafkanlah aku. Aku sudah mengecewakanMu Tuhan, aku harus bagaimana?"

Tuhan diam, tidak menjawab, sepertinya Ia tak datang hari ini.
Mungkin saja Ia kecewa denganku. Ia menjagaku selama ini, menyayangiku dengan setulus hati dan aku menghancurkan semuanya dalam hitungan menit.

Dalam tidurku Tuhan datang membisikkan ketelingaku, "Sayang Aku akan memaafkanmu, aku rindu berbincang denganmu, kecewa tapi Aku tahu kau tidak akan berbuat hal yang sama. Hanya saja berjanjilah, kali ini Aku akan menjagamu dengan EXTRA. Tidak akan Kubiarkan kau melakukan hal hal yang Kubenci. SayangKu, bangunlah, ayo berbincang lagi"

Aku terbangun dengan mata basah ,samar samar ingat dengan ucapanNya.

Kemudian akhirnya aku belajar bahwa dalam kondisi apapun Tuhan akan mengampuniku, dengan kasih sayangnya yang berlimpah, selalu melindungiku.

Dalam diam Tuhan berbicara, berbincang dengan Tuhan tidak harus dengan kata.

Alur.


Ramai pasar dikala pagi.
Setiap hari seperti itu.
Menjual dan membeli, dijual lagi,kemudian dibeli lagi, sebagian dipakai untuk memasak.
Aku rasa hidup sama seperti pasar.
Hidup, bernafas, tidur, bangun lagi dan begitu seterusnya.
Ada yang bisa menikmati hidupnya sampai tua, sebagian tidak diberi kesempatan sama.
Ada yang menyia-nyiakan hidupnya karena bingung harus kemana?
Dunia mengikuti alurnya.
Kita berfikir kemana harusnya pergi.
Aku salah satu yang berfikir.


Takut tersesat terlalu jauh, akhirnya aku mengurungkan niat untuk terlalu banyak memikirkan hidup.

Kala malam datang aku merenungi apa yang kulakukan dihari ini.
Kadang aku berfikir, pantaskah aku hidup? Apa gunanya? Apa manfaatnya?
Kemudian Tuhan menjawab dengan lembut "Nanti kau akan tahu"
Ya, nanti, suatu hari nanti, aku akan tahu apa tujuanku diciptakan oleh Tuhan.
Aku harap bisa menjadi sumber kebahagian bagi banyak orang, aku harap tidak sia-sia Tuhan menciptakanku.

Minggu, Desember 26, 2010

Lulu.



(Pukul 2-4 pagi dan akhirnya jadilah cerpen dadakan ini)

Hari ini kembali turun hujan,awan kelam. Dingin yang menusuk membuat semua penghuni rumah ini memilih untuk tidur dibawah slimut. Sementara aku lebih suka duduk di sofa dan melihat acara tv yang menurutku tidak pantas disebut sebagai acara. Selalu menayangkan hal yang sama dan aku bosan. Hari ini temanku Alex datang,dia datang membawa buah tangan,habisa berlibur bersama keluarga katanya.

“Bagaimana acara liburanmu Alex?” tanyaku.

“Awesome! Aku suka sekali suasana disana,hangat! Semua orang ramah dan sering menyapaku!” Alex bercerita dengan semangat.

“Wow,aku iri padamu.. Aku juga ingin berlibur,tetapi sepertinya keluargaku sedang banyak masalah”

“Masalah itu lagi ya? Apa kau baik baik saja Lulu?” Tanya Alex khawatir.

“Ya Alex,aku baik baik saja,hey pulanglah,nanti orangtuamu mencarimu kemana mana seperti kemarin” ujarku sembari tersenyum untuk menyembunyikan rasa sedih ini.

“Ya,sudah jam 6 sebaiknya aku pulang sekarang,bye Lulu” Alex menciumku dengan hangat.

*******************

Pukul 12 siang,hujan yang lebat itu akhirnya berhenti,hujan yang sudah mengguyuri rumput runmahku selama 6 jam. Saat aku sedang duduk di halaman belakang dan berbicara dengan bunga mawar,tiba tiba ada yang menyapaku.

“Hey” Sapanya sambil tersnyum ramah.

Aku sempat tersentak kaget. Dia,sangat indah,makhluk paling indah yang pernah kulihat di dunia ini. Aku ragu untuk menjawab,aku tidak yakin sekarang mimik wajahku sedang dalam keadaan cantik.

“H-hhh-Hallo” Akhirnya aku menjawab sapaannya dengan tersendat sendat.

“Kenalkan,namaku pelangi” Dia memperkenalkan dirinya dengan lembut.

“Darimana kau datang? Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya.. Apakah kau tetangga baruku?” Pada akhirnya aku jadi banyak bertanya seperti wartawan.

“Hihi,sudahlah tidak usah difikirkan,siapa namamu? Apakah kau senang berbicara dengan si bunga mawar? Aku juga” Pelangi berbicara seolah dia sudah sering berbicara dengan sahabatku,si bunga mawar.

“Ya aku selalu bercerita tentang hidupku dengan si bunga mawar. Hey Pelangi,darimana kau mendapatkan wujud secantik ini?” Tanyaku hanya sekedar ingin tahu. Ada rasa iri mengapa aku tak diciptakan seperti dia yang sangat indah.

“Aku juga tidak tahu,Tuhan yang menciptakanku” Jawab Pelangi sambil tersenyum.

Aku dan pelangi bercerita banyak sekali,mulai dari tempat lahir,sampai hal hal apa saja yang aku kerjakan setiap harinya. Aku tidak pernah cerita sepanjang ini dengan 1 makhlukpun,termasuk si bunga mawar. Sudah sore,pelangi harus pulang katanya. Tetapi ia berjanji untuk datang lagi besok. Hatiku riang dan senang sekali.

*****************

“Lulu! LULU!” Ibu memanggilku dengan suara yang keras seakan aku tidak mendengar saja. Aku turun ke lantai bawah dan mennghadap ke muka ibu.

“Darimana saja kau nak?! Sudah waktunya makan. Ini.” Ibu menyodorkan makanan kesukaanku.

“Hmmm ayam fried chicken hari ini” Ayamnya kusisakan,aku ingin membaginya dengan Pelangi. Tetapi hari ini tidak hujan,dan Pelangi tidak datang. Aku kesal. Dia mengingkari janjinya untuk datang hari ini,padahal semalam aku sudah mandi yang wangi,agar kalau aku bertemu dengannya aku bisa dipuji.



Aku duduk di halaman belakang,berharap Pelangi datang, Terus menunggu Pelangi dan aku ingin bercerita bahwa hari ini Alex beberapa kali mencoba untuk mencium bibirku. Rasanya tak pantas kalau aku harus bercerita tentang hal itu kepada pelangi yang baru aku kenal. Hari ini cuaca cerah,aku ingin mengajak Pelangi main tangkap bola,dia pasti akan menyukainya.

3 jam aku menunggu Pelangi,tidak kunjung datang,tidak kelihatan sama sekali,sepertinya hari ini ia mengingkari janjinya. Aku kecewa. Sudahlah lebih baik sekarang aku tidur menemani ibu.

*********************

Ibu mengelus kepalaku dengan hangat dan lembut,ibu bercerita tentang bagaimana ia dan ayah bertemu. Sambil sesekali tersenyum malu,terkadang air mukanya menunjukkan bahwa ia ingin sekali menangis dan sangat merindukan ayahku yang dulu. Aku sendiri tidak memiliki kenangan khusus dengan Ayah. Ayah selalu sibuk dan tidak pernah sudi mengajakku bermain.

“Lulu,kamu harus temani ibu sampai ibu mati ya,kamu harus sama ibu sampai ibu tidak bisa bernafas lagi,kalau ibu pergi,kamu harus makan yang banyak,ibu ngga suka ngeliat kamu kurus seperti ini. Ibu mau anak ibu yang cantik ini gemuk dan montok.” Aku tidak suka dengan tipe pembicaraan seperti ini,seperti tidak akan bertemu lagi,seperti akan pergi meninggalkan untuk selama-lamanya. Aku mau sama ibu sampai selamanya.

*****************

Kembali,hari ini cerah kembali. Seperti kemarin Pelangi tidak lagi datang. Hari in aku menunggunya 6 jam,dan kali ini aku benar benar marah dengan Pelangi. Ia datang dan pergi sesuka hati.

“Segar sekali ya Lulu hari ini,Ibu senang hari ini tidak hujan” Ibu duduk di sampingku di teras belakang sambil tersenyum,menghirup udara. Senyum ibu yang paling cantik sedunia. Aku menyenderkan kepalaku di pangkuan ibu.

“Kenapa Lulu? Kamu sakit?” Tanya ibu. Aku menggleng lemas,aku tidak bisa bercerita tentang Pelangi. Kali ini moodku benar benar sudah hilang.

Ibu kembali bercerita,katanya ayah hampir mau di PHK kemarin,maka ayah sering marah marah dan pusing. Aku menatap tubuh ibu yang semakin kurus,aku melihat bekas biru di tangan kanannya. Sesekali aku menyentuhnya halus lalu ibu akan meringis kesakitan,ingin rasanya aku bertanya “Sakitkah bu?” namun aku tidak pernah berani. Aku takut ibu menangis dan bersedih, maka sebaiknya aku simpan saja pertanyaan bodoh itu.

****************



Pukul 1 malam.

Rumah ini terasa dingin,karena hujan kembali mengguyur halaman belakang. Aku tidak bisa tidur dan memutuskan untuk duduk di halaman belakang,berharap Pelangi datang,dan meminta maaf karena sudah 1 minggu ia ingkar janji untuk mau datang lagi. Ketakukan terbesarku saat ini adalah kehilangan Ibu,si bunga mawar,dan Pelangi. Teman baikku. Aku berdoa,agar Tuhan mempertemukanku lagi dengan makhluk terindah yang pernah aku lihat selama hidupku itu.

Sudah pukul setengah 3 subuh.

Ayah pulang,sekali lagi dengan keadaan mabuk,kali ini mabuk berat. Kembali ayah melempari semua barang barang yang ada di dekatnya. Aku harap ibu tidak usah bangun,agar ibu tidak dipukuli lagi. Tetapi,tiba tiba terdengar suara pintu terbuka dari atas,ibu bangun! Aku kalut,aku takut ibu dipukuli oleh ayah. Akhirnya aku lari ke atas,mencegah ibu agar ibu tidak turun kebawah.

“Lulu! Minggir ibu mau kebawah. Ayahmu sedang mabuk berat,ibu takut ia pingsan” Ibu menghardikku karena aku benar benar ingin mencegahnya untuk turun,innstingku kali ini jelek sekali. Benar saja,saat ibu turun ayah mencekek ibuku,aku menangis,aku mencakar dan mengigit ayah. Ayah mengamuk dan melemparku.

“JANGAN AYAH! JANGAN! LULU ITU ANAK KITA!” Ibu histeris. Nafasku semakin melemah aku takut tidak bisa melindungi ibu lagi. Aku takut mati saat ini,kalau aku mati siapa yang akan melindungi ibu,Tuhan?

“APA! KAU SUDAH GILA! DIA ITU HANYA KUCING KAMPUNG KURUS YANG KAU PUNGUT!” Ujar ayah kepada ibu,ayah memukul ibu dengan asbak,ibu berlari ke arahku,memelukku dengan erat sekali.. Tiba tiba aku melihat kaki besar melayang di kepalaku. Gelap. Sesak. Aku merasakan kehangatan di pelukan ibu kali ini,kehangatan yang sangat luar biasa.

Kemudian datang Pelangi menjemputku,pelangi yang aku fikir mengingkari janjinya membawaku ke dunianya,aku menangis,aku sudah tidak dapat melindungi ibu lagi,tetapi pelangi memelukku dan bilang bahwa Tuhanlah yang akan melindungi ibu. Aku percaya Tuhan sayang sama ibu.



THE END.

Rabu, Desember 22, 2010

All about my Mr.Right.


(diambil dari twitter *lagi*)


Hey Mr.Right how are you today. When will you find me? Your Mrs.Right ☺
We're still finding each other in every moment until we're tired and meet in the beach see the sunset and then kissed out. I miss you.
You're there and I'm here. We're waiting for the best moment to meet, right?
Or maybe you're here, around me and I never realize that you're the one that I searching for.
And someday when I meet you in the right time. I will say that I've been waiting you for so long and I hate you because you let me hurt.

Take so long and I hate to wait, but I still wait. They called it 'Hope'.

Most people said that I'm moron,half of them think that I was crazy. But I know this is the real me. Love me or hate me it's all up to you ♥
I miss you Mr.Now. I miss you because you always came to my dream. And every second I think about you I realize that I will never get you.
But what so matter if we can't be together? We still can be best friend. I'll be there when you get hurt, and even when you cry.
At least we still can share what we feel today. Knowing that you're happy can make me smile all day long.

Please change into a better person. I wish.


(diambil dari twitter saya @DiajengLrst)

When you think you've got the better one, you will leave the one even if she's the best. That's so you. Never change. And I realize that people always search for the best. But it doesn't mean that you can promise to all girls to marry you.
Just don't say that you will never leave her. Because someday I know you will. Because you will never change till you felt what we feel. So please. Don't break another girls heart. Promise me that we were the last.
Maybe for now she's your very best girl.  But 10 years later you will meet the best of the best one. And then what you're gonna do? Of course you will leave her, with all her love. With all the things she gave to you. You will forget about your story and your love with her. How could you do that to us? How could you think that it was easy to every girls? You know it's hard but said it's a choice. You're kidding!
So good bye my past. Get a better life and I pray for you. God bless you and I hope someday you'll change into a better person. I (ever) ♥ u.

Past.




And we will never stop to think about our past almost everyday.
What's the point of thinks about it?
NOTHING.

There's nothing that you can get and you still do it? That what's morons do.
Don't fool yourself like a moron.
Like i told you.
You will never get anything when you think about it.


Sambil nulis blog ini saya denger lagunya Sara Bareilles - Love Song.  
Eh padahal saya ngga lagi jatuh cinta :D Ah tidak. Saya lagi jatuh cinta sama kehidupan saya yang sekarang.
Tidak perlu memikirkan masa lalu. Tidak pusing juga memikirkan yang sekarang.
Saya hanya mengikuti apa yang mereka katakan. Ya. Jalani saya. Terdengar menyebalkan saat semua orang bilang "Jalanin aja yang sekarang" rasanya pengen jerit dimukanya "Emang lo kira gampang!!".
Tapi saat dicoba ternyata memang ada hasil kok. Saya jadi tidak banyak berfikir. Berfikir diganti sama bersyukur. Dan saya mendapatkan kebahagiaan mutlak.
Menjalani yang ada sekarang rasanya seperti senyum yang tidak pernah habis. Disaat saya berhenti memikirkan masa lalu dan berhenti memikirkan masalah orang lain,hidup saya jadi jauh lebih mudah.
Membantu tetap,tetapi saya sudah malas terlalu masuk ke dalam masalah orang lain :)

Bahagia sekali pada saatnya saya memiliki inspirasi untuk menulis, menggambar, menata masa depan saya. Bahagia sekali saat akhirnya saya tahu apa yang harus saya lakukan. Semua ini tentu karena bantuan banyak orang. Saya tidak pernah bisa berdiri sendiri.
Pada akhirnya saya belajar bahwa hidup bukan untuk masa lalu. Walaupun kemarin bersedih, maka besok pagi saat membuka mata, ayo tata hidup baru yang haru diisi dengan senyum saja. Kalau kemarin sedih, hari ini harus bahagia. Itu prinsip saya saat ini.

Terimakasih Tuhan, terimakasih keluarga, terimakasih teman-teman, terimakasih kamu dan kamu

Tentang bahagia.


(dari buku bahagia)

December,17 2010.

Bukan hanya tentang cinta.
Saya juga punya harapan atas kebahagiaan kedua orang tua saya.
Pernah ada luka lama yang akan selalu membekas tak akan pernah habis.
Tak akan ada penyelesaian atau mungkin akan selalu diingat.
Baiklah, sejenak lupakan hal itu. Yang penting kebahagiaan mereka.

Mama. Sudah mendapatkan kebahagaiaannya sendiri.
Dan saya senang. Saya harap untuk selamanya.

Bagaimana dengan Papa?
Saya tidak tahu pasti apa yang sedang beliau jalani saat ini.
Bahkan mungkin sama sekali tidak tahu. Tentang kondisi dia, apa yang ada didalam pikirannya?
Yang saya tahu, dia merasa tidak berharga. Padahal saya anak perempuannya, sangat mencintai dia.
Ya, saya tulus. Menyayangi dia, sepenuh hati.
Apapun yang orang katakan tentang dia. Saya tidak peduli dan mencoba untuk tidak mengingat kesalahannya yang dulu.

Pernah saya benci, pernah saya menyesal mempunyai ayah seperti beliau, pernah saya tidak peduli.
Tetapi semuanya hilang, lebur, lupa. Karena saya mencintai beliau.

DETAK.


(ditulis dari buku bahagia)

Hati yang berbicara.
Kadang dia bilang "Aku sakit!"
Kadang dia bertanya "Aku kenapa?"
Kadang dia menjerit "Aku lelah!"
Dan entah mengapa saya mengabaikanya saja.
Maafkan saya hati, kau terluka, saya tidak bisa bantu.
Saya juga lelah :)

Belum lama.

(dari buku bahagia)

Belum lama ini saya merasakan rasa cinta yang begitu dahsyat, menyambar ke hati.
Ke segala arah. Tak menentu.
Saya bingung, saya heran, kenapa?
Tidakkah kemarin saya bisa mengatasinya?
Bagaimana mungkin sekarang saya sudah lupa cara mengatasinya? Itu belum lama!
Kemana dia menyingkirkan hati saya yang tegar? Yang dulu selalu bisa sendiri.

Sekarang saya berfikir sendiri saja tidak bisa.
Kembali ke Tuhan saya malu. Ini sendu.
Kemana saya harus mengadu?
Kepadamu?
Bgaimana bisa saya bercerita kepada orang yang membuat saya hancur? Objek dari segala penderitaan saya selama ini.
Kamu tidak mengerti.

Menulis dengan pensil.


(dari buku bahagia)

Dec, 4 2010.

Menulis dengan pensil bisa dihapus, tetapi tidak segampang menghapus kenangan.
Siapa peduli dengan kenangan ? (apalagi yang buruk)
Saya sudah bertanya dengan yang lain, pedulikah kalian? TIDAK. Jawabnya.
Jadi kenapa cuma saya yang peduli? Saya bukan sengaja peduli, tetapi kondisi selalu membantu. Saya terlalu memikirkan? Ya..BENAR!
Tidak apa kalau ada yang berfikir begitu, tidak apa dan tidak masalah duah menjadi kata favorite saya sekarang, yang harusnya 'ada apa apa' diganti jadi 'tidak apa'.
Saya selalu men-sugesti supaya tidak menolak. Saya lelah mengalah, mereka juga salah. Tetapi saya selalu dituntut untuk mengalah, saya lelah.
Ingin pergi, ingin menjauh.. Kemana saya harus pergi?
Tempat apa yang ingin & bisa menerima saya? Saya mutlak berada di posisi yang menyebalkan.
Pilihannya tidak pernah adil, tidak mencapai batas kemampuan saya untuk menghadapinya.
Saya butuh penopang, tetapi bukan orang itu. Bukan yang menambah semua kesedihan saya, bukan yang membuat saya terpojok. Dukung saya, saya tidak mau merasa sendiri. Saya memohon kepada kalian, teman saya-yang-tersisa. Jangan tinggalkan.

Saya harus kemana lagi? Saya bisa apa lagi? Kalian pergi, kepada siapa saya harus lari? Kemana? Tolong diberi tahu..Jangan ditinggalkan sendiri disini.. Saya lelah, kawan.. Saya butuh kalian.