Minggu, Januari 20, 2013

22 Januari 2013

Bulan ini ada bulan favorit saya, dulu. Karena di bulan ini setiap tanggal 22 saya akan bertambah umur.
Dulu saya percaya, setiap umur baru akan membawa saya ke jalan cerita yang baru pula. Sekarang rasa percaya itu sudah berkurang, berkurang banyak sekali. Berkurang karena ternyata itu semua hanya imajinasi dan bodohnya saya baru menyadari hal itu sekarang. Tahun ini saya akan berumur 22 tahun. Angka favorit saya. Tetapi sepertinya yang akan dibawa oleh angka baru ini tidak akan seindah bayangan saya.
Ada banyak hal yang berubah di dunia ini tetapi saya tidak pernah berhenti memohon kepada Tuhan untuk tidak merubah teman-teman saya. Dan ternyata permohonan saya tidak dikabulkan kali ini. Mungkin tahun ini umur baru saya akan di sambut dengan air mata dan jauh dari bahagia. Saya berencana akan menghabiskan waktu saya dengan menangis di hari itu. Menangisi kesalahan yang sudah saya perbuat dan menangisi hal hal tolol yang sudah saya kerjakan.
Saya tidak menyalahkan siapapun, karena dalam hal ini saya adalah penyebab kegagalan diri saya sendiri. Rasanya sulit untuk mengucapkan terimakasih kepada diri sendiri. Rasanya berbohong adalah cara terbaik.
Saat ini sebenarnya hal yang paling tepat untuk saya lakukan adalah menangis, tetapi mata saya menolak dan tidak ingin mengeluarkan air sedikitpun. Padahal menangis adalah cara yang paling ampuh untuk menyembuhkan rasa sedih. Ini artinya rasa sedih saya tidak akan pernah sembuh.
Bersyukurlah kalian yang sudah cengeng sejak lahir atau memang mudah untuk menangis dan mudah untuk mengungkapkan perasaan sedih kalian. Karena untuk saya kedua hal itu sudah menjadi hal tersulit untuk dilakukan.
22 Januari 2013, saya harap dihari itu tidak akan ada yang mengganggu saya dan rasa sedih saya, dan saya harap dihari itu pada akhirnya mata ini tidak akan menolak untuk mengeluarkan air. Semoga rasa sedihnya akan berkurang dan saya akan menjadi manusia seutuhnya.

Efek samping.

Tulisan ini tercipta dari hal yang sering didefinisikan oleh manusia sebagai rasa sedih. Entah mengapa, aku yang sudah merasa kuat ini pada akhirnya merasakan rasa terkutuk ini. Entah darimana rasa terkutuk ini datang, tiba-tiba saja ia menggerogoti pikiranku seenaknya. Untungnya hanya beberapa bagian saja yang merasakan sakitnya. Untungnya badanku masih dapat menopangnya.

Rasa ini datang mungkin karena aku terlalu berlama-lama berbohong dengan diri sendiri. Karena membohongi diri sendiri merupakan hal yang paling mudah dilakukan, maka aku selalu melakukannya.
Apabila ini memang efek samping, artinya mulai saat ini aku akan selalu mengutuk efek samping dari rasa sedih.

Aku sadar betul, satu-satunya cara untuk menghilangkan rasa ini adalah dengan mencari tujuan. Dan tujuan merupakan masalah utama. Tujuan itu tidak pernah kutemukan, maka.....efek samping ini sudah dapat dipastikan akan selalu bersarang di otak ku. Hingga aku tua? Kah Tuhan?

Hari ini aku mendapatkan 2 kabar buruk. Yang pertama, sudah  dapat dipastikan bahwa aku tidak akan pernah dapat bersamamu. Yang kedua, aku tidak dapat menerka apa sebenarnya masalahku. Iya, rasanya lebih sakit daripada kabar yang pertama. Masalah kau dengan dia yang baru, dapat dengan cepat berlalu seiring berjalannya waktu. Toh sebenarnya aku tidak terlalu peduli.

Masalah pertama hanya pengalihan isu dari masalah ke dua, atau mungkin jawaban masalah kedua adalah masalah pertama. Iya, terimakasih sudah membuatkan masalah yang begitu membuatku bingung. Ternyata rasa sedih ini, rasa yang paling terkutuk ini sumbernya adalah dari kamu :)

Jumat, Januari 04, 2013

Memories.

Hari sabtu di bulan januari. Tiba-tiba saya rindu semuanya. Rindu teman-teman saya dengan segala kepolosan mereka. Rindu pelukan hangat yang lebih dari tulus.
Hari ini saya menyadari bahwa kenangan harus dihargai. Setiap hari harus diisi dengan yang indah, karena tidak akan pernah rugi untuk diingat.
Dulu saya selalu (sok) sibuk membagi waktu untuk teman-teman saya yang sangat banyak. Sekarang saya kelimpungan mencari mereka semua.
Sangat saya sadari bahwa waktu akan merubah segalanya. Mereka sibuk, saya sibuk. Dan akhirnya sendiri yang menjadi paling setia.
Dulu saya tidak perlu takut untuk bosan. Sekarang bosan sudah menjadi teman untuk hanya sekedar diam dikamar dan akhirnya menulis blog ini.
Terimakasih kepada kenangan yang begitu indah. Terimakasih sudah mampir ke ingatan saya pagi ini. Terimakasih sudah menyadarkan saya bahwa hidup tidak hanya untuk menumpang saja.








Saya rindu kalian.