Minggu, Januari 20, 2013

Efek samping.

Tulisan ini tercipta dari hal yang sering didefinisikan oleh manusia sebagai rasa sedih. Entah mengapa, aku yang sudah merasa kuat ini pada akhirnya merasakan rasa terkutuk ini. Entah darimana rasa terkutuk ini datang, tiba-tiba saja ia menggerogoti pikiranku seenaknya. Untungnya hanya beberapa bagian saja yang merasakan sakitnya. Untungnya badanku masih dapat menopangnya.

Rasa ini datang mungkin karena aku terlalu berlama-lama berbohong dengan diri sendiri. Karena membohongi diri sendiri merupakan hal yang paling mudah dilakukan, maka aku selalu melakukannya.
Apabila ini memang efek samping, artinya mulai saat ini aku akan selalu mengutuk efek samping dari rasa sedih.

Aku sadar betul, satu-satunya cara untuk menghilangkan rasa ini adalah dengan mencari tujuan. Dan tujuan merupakan masalah utama. Tujuan itu tidak pernah kutemukan, maka.....efek samping ini sudah dapat dipastikan akan selalu bersarang di otak ku. Hingga aku tua? Kah Tuhan?

Hari ini aku mendapatkan 2 kabar buruk. Yang pertama, sudah  dapat dipastikan bahwa aku tidak akan pernah dapat bersamamu. Yang kedua, aku tidak dapat menerka apa sebenarnya masalahku. Iya, rasanya lebih sakit daripada kabar yang pertama. Masalah kau dengan dia yang baru, dapat dengan cepat berlalu seiring berjalannya waktu. Toh sebenarnya aku tidak terlalu peduli.

Masalah pertama hanya pengalihan isu dari masalah ke dua, atau mungkin jawaban masalah kedua adalah masalah pertama. Iya, terimakasih sudah membuatkan masalah yang begitu membuatku bingung. Ternyata rasa sedih ini, rasa yang paling terkutuk ini sumbernya adalah dari kamu :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar