Terkadang.

Teman saya menyarankan saya untuk membuat sebuah buku, dan saya jawab "HA?". Ya itu semua karena saya tidak percaya bahwa mereka bilang saya mempunyai kemampuan untuk menulis. Saya, yang tidak memiliki kepercayaan diri dibidang ini pada akhirnya terus menulis walaupun tidak memiliki ide sama sekali.

Terkadang saat saya merasa tidak mampu, justru orang lain menyadarkan bahwa saya mampu. Terkadang saat saya merasa ingin berhenti hati saya mendesak saya untuk memulai lagi.

Saya dan ketidak konsistenan saya selalu merasa bahwa apa bila saya menjadi seorang penulis maka tulisan saya tidak akan pernah selesai sampai akhir.

Ya, rasanya ingin tertawa saat saya memiliki banyak impian tetapi ketidak yakinan menghalau saya untuk mewujudkannya.

Sejak kecil saya ingin sekali menjadi penyanyi, seperti Sherina, selalu dan selalu bermimpi. Saya selalu membayangkan saya berada di atas panggung ditonton oleh ribuan fans saya dan tepuk tangan penonton bergemuruh seusai lagu yang saya nyanyikan. Sampai sekarang saya masih suka membayangkan hal konyol seperti itu.

Terkadang, impian yang dulunya sangat serius menjadi sangat lucu saat tidak dapet digapai.

Terkadang impian yang tidak dapat diwujudkan hanya bisa dijadikan sebagai penyadar bahwa dulu kita pernah memiliki kemauan.

Saya tahu menjadi penulis tidak akan pernah mudah,saya sadar bahwa untuk menjadi seorang penulis saya harus memiliki otak yang cerdas dan kata yang banyak serta tidak umum. Tetapi beginilah saya,menulis tanpa berfikir, hanya menulis semua yang ada di dalam fikiran saya,hanya mengetik apa yang ingin saya ketik.

Jiwa yang bebas. Saya adalah jiwa yang bebas.